Popular Posts

irfblogBacklink






Rating for erosisland.blogspot.com

My Ping in TotalPing.com

desain 1

Lawan rasa takut dan jalin silaturahmi dengan sesama rekan alumni.

desain 2

Lawan rasa takut dan jalin silaturahmi dengan sesama rekan alumni.

desain 3

Lawan rasa takut dan jalin silaturahmi dengan sesama rekan alumni.

desain 4

Lawan rasa takut dan jalin silaturahmi dengan sesama rekan alumni.

desain 5

Lawan rasa takut dan jalin silaturahmi dengan sesama rekan alumni.

Tampilkan postingan dengan label politic. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label politic. Tampilkan semua postingan

Selasa, 08 Januari 2013

Gagal Paham Tentang Opini Publik : NARKOBA dan KORUPSI?

Oleh Irwan Firdaus

Narkoba dan Korupsi?

Semakin jelas kemana arah -nya media dan televisi-televisi kini bermuara. Kalau figur-figur yang dimunculkan hanya yang "bermasalah". Atau kalau boleh curiga : Apa memang di sengaja?

Sengaja supaya bisa muncul dua hal yang membuat demokrasi di Indonesia menjadi oligopolistik
  • Pertama adalah dari sisi sulitnya pemain baru untuk masuk.
  • Kedua adalah interaksi pemain-pemain lama dalam sistem.
Sistem yang hebat telah di bangun sedemikian sistematisnya (baca : tenung) untuk mematikan peluang para kandidat baru yang potensial. Suara tukang becak yang dibayar 10 ribu rupiah sama dengan suara seorang profesor.

Sudah menjadi rahasia umum kalau ketentuan mengenai presidential threshold, misalnya, dalam UU disebutkan, syarat pengajuan calon presiden oleh partai atau gabungan partai harus memperoleh 20 persen kursi di DPR atau 25 persen suara secara nasional. Dan akan sulit "sesosok figur baru" untuk bertempat karena tak dapat lepas dari hambatan sistematis yang termaktub dalam UU No 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pil-Pres).

Menjamurnya narkoba dan korupsi tentu tidak lepas dari sistem pemilihan umum yang terdesentralisasi ke setiap pelosok daerah. Akibatnya, setiap aktor yang terlibat dalam sistem seperti ini 'dipaksa' untuk menghibur para stakeholders-nya. Tentu saja setiap pemenang pemilu model demikian akan terlibat koalisi kepentingan yang sarat akan muatan korupsi dan nepotisme.

(Selamat Hari Anti Korupsi Sedunia, Condet 09 Desember 2012)

Senin, 07 Januari 2013

Update : Kekuatan Pertahanan Militer Indonesia Sekarang Turun ke Urutan 18 di Dunia

Oleh : Irwan Firdaus

Berdasarkan Sources: US Library of Congress; Central Intelligence Agency ( CIA ) Kekuatan Militer Indonesia masuk dalam rangking 14 di seluruh Dunia. Survey tersebut didasarkan beberapa aspek. untuk kekuatan perang bangsa kita, lihat saja detail-nya sebagai berikut :

PERSONEL

  • Total Population: 237,512,352 [2008]

  • Population Available: 125,530,542 [2008]

  • Fit for Military Service: 104,496,911 [2008]

  • Reaching Military Age Annually: 4,291,700 [2008]

  • Active Military Personnel: 316,000 [2008]

  • Active Military Reserve: 400,000 [2008]

  • Active Paramilitary Units: 207,000 [2008]

ARMY

  • Total Land-Based Weapons: 2,122

  • Tanks: 425 [2004]

  • Armored Personnel Carriers: 684 [2004]

  • Towed Artillery: 293 [2004]

  • Self-Propelled Guns: 70 [2004]

  • Anti-Aircraft Weapons: 515 [2004]

AIR FORCE

  • Total Aircraft: 313 [2004]

  • Helicopters: 194 [2004]

  • Serviceable Airports: 652 [2007]

NAVY

  • Total Navy Ships: 111

  • Merchant Marine Strength: 971 [2008]

  • Major Ports and Harbors: 10

  • Aircraft Carriers: 0 [2008]

  • Destroyers: 0 [2008]

  • Submarines: 2 [2004]

  • Frigates: 15 [2004]

  • Patrol & Coastal Craft: 24 [2004]

  • Mine Warfare Craft: 12 [2004]

  • Amphibious Craft: 26 [2004]

LOGISTICAL

  • Labor Force: 109,900,000 [2007]

  • Roadways: 391,009 km

  • Railways: 6,458 km

FINANCES (USD)

  • Defense Budget: $4,740,000,000 [2008]

  • Foreign Exch. & Gold: $56,920,000,000 [2007]

  • Purchasing Power: $843,700,000 [2008]

OIL

  • Oil Production: 837,500 bbl/day [2007]

  • Oil Consumption: 1,100,000 bbl/day [2006]

  • Proven Oil Reserves: 4,430,000,000 bbl [2007]

GEOGRAPHIC

  • Waterways: 21,579 km

  • Coastline: 54,716 km

  • Square Land Area: 1,919,440 km

DAFTAR Kekuatan Militer Dunia dari Peringkat 1 sampai 30.
Update Kekuatan Pertahanan Militer Indonesia turun berada di urutan ke 18.
Sumber data valid silahkan cek di website ini : globalfirepower.com

Sejarah Perkembangan Kekuatan Militer :

1. Kekuatan Raksasa Militer Indonesia di Tahun 1960 [Membuat Dunia Takut Kepada Indonesia].

Di era kepemimpinan Presiden Sukarno, kekuatan militer Indonesia adalah salah satu kekuatan yang terbesar dan terkuat di dunia. Saat itu, bahkan kekuatan Belanda sudah tidak sebanding dengan kekuatan Indonesia, dan Amerika sangat khawatir dengan perkembangan kekuatan militer kita yang didukung besar-besaran oleh Teknologi terbaru dari Uni Sovyet. Pada tahun 1960-an, Belanda masih bercokol di Papua. Melihat kekuatan Republik Indonesia yang makin hebat, Belanda yang didukung Barat merancang muslihat untuk membentuk negara boneka yang seakan-akan merdeka, tapi masih dibawah kendali Belanda.

Presiden Sukarno segera mengambil tindakan ekstrim, tujuannya, merebut kembali Papua. Sukarno segera mengeluarkan maklumat “Trikora” di Yogyakarta, dan isinya adalah:
  1. Gagalkan pembentukan negara boneka Papua buatan kolonial Belanda.

  2. Kibarkan Sang Saka Merah Putih di seluruh Irian Barat

  3. Bersiaplah untuk mobilisasi umum, mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan tanah air bangsa.

Berkat kedekatan Indonesia dengan Sovyet, maka Indonesia mendapatkan bantuan besar-besaran kekuatan armada laut dan udara militer termaju di dunia dengan nilai raksasa, US$ 2.5 milyar. Saat ini, kekuatan militer Indonesia menjadi yang terkuat di seluruh belahan bumi selatan.

Kekuatan utama Indonesia di saat Trikora itu adalah salahsatu kapal perang terbesar dan tercepat di dunia buatan Sovyet dari kelas Sverdlov, dengan 12 meriam raksasa kaliber 6 inchi. Ini adalah KRI Irian, dengan bobot raksasa 16.640 ton dengan awak sebesar 1270 orang termasuk 60 perwira. Sovyet, tidak pernah sekalipun memberikan kapal sekuat ini pada bangsa lain manapun, kecuali Indonesia. (kapal-kapal terbaru Indonesia sekarang dari kelas Sigma hanya berbobot 1600 ton).

Angkatan udara Indonesia juga menjadi salah satu armada udara paling mematikan di dunia, yang terdiri dari lebih dari 100 pesawat tercanggih saat itu. Armada ini terdiri dari :
  • 20 pesawat pemburu supersonic MiG-21 Fishbed.

  • 30 pesawat MiG-15.

  • 49 pesawat tempur high-subsonic MiG-17.

  • 10 pesawat supersonic MiG-19.

Pesawat MiG-21 Fishbed 

Adalah salahsatu pesawat supersonic tercanggih di dunia, yang telah mampu terbang dengan kecepatan mencapai Mach 2. Pesawat ini bahkan lebih hebat dari pesawat tercanggih Amerika saat itu, pesawat supersonic F-104 Starfighter dan F-5 Tiger. Sementara Belanda masih mengandalkan pesawat-pesawat peninggalan Perang Dunia II seperti P-51 Mustang.

Sebagai catatan, kedahsyatan pesawat-pesawat MiG-21 dan MiG-17 di Perang Vietnam sampai mendorong Amerika mendirikan United States Navy Strike Fighter Tactics Instructor, pusat latihan pilot-pilot terbaik yang dikenal dengan nama TOP GUN.

Indonesia juga memiliki armada 26 pembom jarak jauh strategis Tu-16 Tupolev (Badger A dan B). Ini membuat Indonesia menjadi salahsatu dari hanya 4 bangsa di dunia yang mempunyai pembom strategis, yaitu Amerika, Rusia, dan Inggris. Pangkalannya terletak di Lapangan Udara Iswahyudi, Surabaya.

Bahkan China dan Australia pun belum memiliki pesawat pembom strategis seperti ini. Pembom ini juga dilengkapi berbagai peralatan elektronik canggih dan rudal khusus anti kapal perang AS-1 Kennel, yang daya ledaknya bisa dengan mudah menenggelamkan kapal-kapal tempur Barat.

Kapal Selam Pasoepati

Indonesia juga memiliki 12 kapal selam kelas Whiskey, puluhan kapal tempur kelas Corvette, 9 helikopter terbesar di dunia MI-6, 41 helikopter MI-4, berbagai pesawat pengangkut termasuk pesawat pengangkut berat Antonov An-12B. Total, Indonesia mempunyai 104 unit kapal tempur. Belum lagi ribuan senapan serbu terbaik saat itu dan masih menjadi legendaris sampai saat ini, AK-47.

Ini semua membuat Indonesia menjadi salasahtu kekuatan militer laut dan udara terkuat di dunia. Begitu hebat efeknya, sehingga Amerika di bawah pimpinan John F. Kennedy memaksa Belanda untuk segera keluar dari Papua, dan menyatakan dalam forum PBB bahwa peralihan kekuasaan di Papua, dari Belanda ke Indonesia adalah sesuatu yang bisa diterima.

2. Kekuatan Pertahanan Militer Tanpa Koalisi

Jika banyak negara-negara lain didunia berlomba-lomba untuk berkoalisi dengan banyak negara "adidaya militer", Indonesia tetap menjadi negara yang MANDIRI dalam hal pertahanannya.
Saya tahu pasti banyak yang menyinggung soal pembelian peralatan perang oleh Indonesia dari berbagai negara. Itu benar. Indonesia memang membeli berbagai peralatan perang dari berbagai negara, tetapi dalam hal mempertahankan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), kita tidak pernah berkoalisi dengan negara manapun didunia ini. Militer dan rakyat Indonesia tetap MANDIRI dalam pertahanan dan keamanan kedaulatan RI. Setelah sekian lama, saya sendiri baru mulai sedikit demi sedikit menyadari bahwa bangsa kita (Indonesia) ini benar-benar MANDIRI dalam mempertahankan kedaulatan negara tercinta kita ini. Jika negara-negara tetangga kita mengandalakan koalisi pertahanan negara mereka dengan "Persemakmuran Inggris", banyak negara-negara Timur Tengah membangun koalisi pertahanan dengan Amerika dan Inggris (terbuka maupun terselubung), China dan Korea Utara berkoalisi (secara terselubung), Amerika dan Israel juga begitu, negara-negara di Afrika pun saling mencari dan membangun koalisi militer dan pertahanan, negara-negara di Asia Selatan (India, Pakistan, Afganistan dll) berkoalisi dgn Amerika, dan masih banyak lagi. Tapi tidak begitu dengan Indonesia. Sadarkah kita bahwa ternyata Indonesia benar-benar negara MANDIRI dalam mempertahankan kedaulatan RI?

3. Beberapa Peralatan Militer Indonesia:

Pemerintah telah mendukung pengembangan alat militer dari PT Pindad, PT Dirgantara Indonesia, PT Dahana, dan PT PAL. TNI sudah memesan sejumlah peralatan militer ke perusahaan itu. Walaupun pada tahun 2009 anggaran militer Indonesia baru mencapai 35 triliun rupiah, namun anggaran ini akan terus ditingkatkan hingga mencapai angka minimal 100,35 triliun rupiah per tahunnya untuk menambah peralatan militer Indonesia. Indonesia akan terus membangun diri dalam bidang militer dan pertahanan keamanan negara ini. Pada lima tahun kedepan Indonesia akan memiliki anggaran pertanahanan keamanan untuk pembelian peralatan militer hingga 150 triliun rupiah pertahunnya. WOW!!!

4. Berikut ini adalah peralatan militer yang akan dibeli Indonesia, hingga tahun 2015 mendatang:

Alutsista Utama TNI AU :

* 4 Skuadron (64 unit) Sukhoi
* 2 Skuadron (32 unit) F16
* 2 Skuadron (36 unit) Hawk100/200
* 1 Skuadron (12 unit) F5E
* 1 Skuadron (16 unit) Super Tucano
* 1 Skuadron (16 unit) Yak 130
* 2 Skuadron ( 36 unit ) UAV
* 4 Skuadron (64)Hercules
* 7 Batteray Hanud Area

Alutsista Utama Angkatan Laut :

* KRI PKR Fregat 32 unit
* KRI Korvet 56 unit
* KRI Kapal Cepat Rudal 82 unit
* KRI Kapal Patroli Cepat 87 unit
* KRI Kapal Selam 6 unit
* KRI logistik dan angkut pasukan LPD, LST 48 unit

Alutsista Utama Angkatan Darat :

* Pasukan Kostrad 3 divisi
* Pasukan Pemukul Kodam 150 Batalyon
* Main Battle Tank 200 unit ditempatkan di Kalimantan dan NTT.
* Panser Pindad APC 540 unit untuk batalyon infantri mekanis
* Panser Canon 320 unit
* Meriam dan Howitzer artileri 890 unit
* Roket NDL 720 unit
* Tank dan Panser eksisting berjumlah 750 unit.
* 20 Heli tempur Mi35
* 26 Heli angkut Mi17
* 95 Heli tempur jenis lain
* 1300 Rudal anti tank
* 60 Hanud titik dengan rudal terbaru
* 700 Rudal strategis Pindad-Lapan

Selasa, 09 November 2010

Urutan Negara-Negara Korupsi Di Dunia

Korupsi di hampir setengah negara di dunia berkembang semakin banyak dan ini mempengaruhi baik secara langsung maupun nggak langsung ke semua aspek hidup diantara penduduk di setiap negara.Transparency International kembali meluncurkan Corruption Perception Index 2009 pada hari ini secara serentak di seluruh dunia.

Survei ini mengingatkan kita kembali bahwa korupsi adalah fenomena global yang terjadi di seluruh negara di dunia, dengan tingkat kerawanan yang berbeda-beda. Krisis ekonomi global merupakan indikator konkrit bagaimana tidak adanya transparansi dan akuntabilitas di sektor bisnis membuka peluang terhadap korupsi, yang ternyata mampu menyebabkan efek domino yang dapat menghancurkan tata ekonomi dunia.

180 negara masuk dalam pengukuran CPI 2009. Indeks pengukuran memiliki skala antara 0 (sangat korup) sampai dengan 10 (sangat bersih). Sebagian besar negara yang masuk dalam pengukuran ternyata mendapat skor di bawah 5. Indeks tersebut mengukur persepsi terhadap tingkat korupsi pada sektor publik dalam negara yang bersangkutan. CPI adalah indeks gabungan dari 13 poling/survei yang dilakukan oleh 10 lembaga independen.

Sekitar setahun yang lalu, 72 dari 158 negara disurvey oleh grup Transparency International (TI) dan dilabel sebagai negara korupsi, sekarang 74 dari 163 negara masuk ke kategori yang sama. Di sedikit negara, khususnya India, mengatur negara mereka (baru-baru ini) keluar dari grup yang benar-benar korupsi, sementara lainnya, terutama Iran, suka dengan yang model kayak gitu.

CPI didisain untuk mengambil potret sesaat persepsi korupsi di negara yang disurvei. Karena itu, CPI dapat memberikan gambaran awal mengenai situasi korupsi di suatu negara. Namun perangkat analisis CPI tidak dapat memberikan gambaran mengenai penyebab korupsi maupun institusi mana yang perlu diperbaiki dalam suatu negara. Salah satu tujuan dari CPI adalah untuk mendorong dilaksanakannya riset dan analisa yang lain untuk mengetahui hal tersebut di atas.
CPI 2009 menunjukkan bahwa korupsi memiliki korelasi yang sangat kuat dengan konflik dan instabilitas. Asumsi di atas terbukti bila melihat daftar negara-negara yang memiliki indeks terendah antara lain Somalia (1,1), Afghanistan (1,3), Myanmar, Sudan dan Irak (1,5). Di sisi lain, negara-negara dengan indeks yang tertinggi antara lain Selandia Baru (9,4), Denmark (9,3), Singapura dan Swedia sama indeksnya (9,2), dan Swiss (9,0) adalah negara-negara dengan tingkat stabilitas ekonomi dan politik yang tinggi.

SEBALIKNYA TERDAPAT 10 NEGARA DENGAN CPI YANG PALING BURUK DI DUNIA , DIANTARANYA ADALAH :

1. Haiti


Polisi masih menjadi faktor sentral dalam korupsi di Haiti, walaupun ada korupsi hampir di setiap badan pemerintahan. Karena polisi juga orang-orang yang secara resmi dekat dengan orang-orang seperti itu, korupsilah yang mengubah kehidupan asli di Haiti, menyebar ke semua masyarakat dan urusan bisnis selesai. Intinya, gara-gara kebiasaan polisi yang nggak bener.

2. Myanmar


Korupsi kayaknya udah menyebar di negara diktator kejam ini dengan tangan besi yang dipimpin militer, yang tetap ada di penindasan masyarakatnya di semua kalangan. Pembayaran gelap dan ongkos nggak resmi diperlukan buat ngedapetin fasilitas bahkan dari jasa pemerintah paling dasar.

3. Iraq


Muter-muter di negara ini, dimana secara luas struktur masyarakatnya telah hancur, adalah “resep” buat korupsi di semua tingkatan. Disamping penculikan dan uang tebusan, TI resmi mengatakan di survey mereka yang diadakan di pertengahan awal 2006 saat keuangan diatur oleh Coalition Provisional Authority yang sibuk dan akhirnya nggak dibayar lagi. Jadi pemerintah Iraq, dimana korupsi katanya merajalela, mengatur keuangannya sendiri. Bisnisman internasional dari berbagai negara terllibat di pendirian keuangan Baghdad, kredit ekspor, berbagai kontrak dan banyak lagi fungsi kenegaraan dari semua bidang untuk pembayaran gelap.

4. Guinea

Guinea telah berada di krisis politik sejak tiga tahun terakhir. Walaupun sekarang, presiden koruptor telah berkuasa selama 20 tahun, tekanan keras telah diberikan oleh masyarakat untuk perubahan rezim. Serangan publik yang bertahan selama sebulan akhirnya berakhir satu bulan lalu. Ada perselisihan sipil, yang mengharuskan presiden untuk menunjuk seorang mentri utama baru. Yang paling kontroversial, dan yang paling korupsi, adalah perjanjian sektor pertambangan aluminum. Antara bisnismen luar negeri, secara umum, menurut survey I, yang dibutuhkan kalau mau berbisnis di Guinea adalah “membayar orang-orang atas”.

5. Sudan

Penyebabnya adalah pergantian kepemilikan pengeboran minyak di SUdan yang asalnya didominasi oleh sebuah perusahaan Kanada, produser no. 3 di Afrika, ke perusahaan Cina yang mengambil kontrak setelah perusahaan Kanada itu tahu korupsi dan catatan kemanusiaan yang tidak layak terlalu tersebar luas di negeri itu. Sekarang, Cina bertanggung jawab untuk 90% produksi minyak di Sudan, yang juga mengatur aliran munyak melalui pipa besar melalui selatan menuju laut. Perushaan Cina itu telah menolak komentar apapun tentang situasi kemanusiaan dan anggota TI mengatakan mereka tidak terlalu khawatir bila harus membayar pemerintah Khartoum (ibu kota Sudan). Sumpah ternyata orang-orang sipit di sana kejam-kejam.

6. Republik Demokrasi Kongo/Kinshasa


Tembaga di Katanga, dan sumber daya lain di negara ini, emas, uranium dan terutama coltan, mineral langka yang ada di setiap chip telpon, masih menjadi sebab korupsi yang merajalela di negara Afrika ini. Pemilihan presiden yang diadakan bulan lalu di Kinshasha, ibu kota negara ini, dapat sedikit menghentikan korupsi atau setidaknya mengurangi kekerasan. Sang presiden adalah anggota penerima pembayaran rutin dari perusahaan tambang yang ternyata telah dipersiapkan untuk ‘permainan yang menguntungkan’ ini seperti pada saat rezim salah satu pemimpin Africa terkorup, Mobutu Sese-Seko. Pinter banget ya.

7. Chad


Chad yang merupakan salah satu peminjam terbanyak dari Bank Dunia menyalahgunakan bantuannya itu. Hasil pendapatan dari Chad, pipa saluran minyak Kamerun, dibiayai sebagian oleh Bank Dunia dan dioperasikan oleh Exxon Mobil-led consortrium, dikira telah digunakan untuk memberi makan rakyat miskin di negara itu. Ternyata, sekitar 30 juta dollar digunakan untuk membeli senjata untuk menjaga kekuatan pemerintah Presiden Derby Idris. Wah, jadi rakyat nggak lebih penting dari presidennya tuh? Bank Dunia yang diketuai Paul Wolfowitz sangat malu karena masalah itu, lalu menghentikan bantuan lebih dari setahun lalu, tetapi tercapailah sebuah perjanjian dengan Chad bulan Juli lalu dan bantuan dana dilanjutkan. Menurut pihak TI, mereka masih ragu dengan keefektifan bantuan itu.

8.Bangladesh

Masih berlanjut peperangan antara pemerintah dan rakyat sipil akibat penindasan, korupsi di seluruh tingkat pemerintahan, terutama di bagian kehakiman dan lingkaran politik, sering menyimpang hingga ke sektor pribadi. Di bulan Maret, pemerintah baru berlatarbelakang militer memenjarakan sedikitnya 40 pentolan masyarakat bisnis dan petinggi pemerintah dari dua partai teratas dalam pemeriksaan korupsi, pihak TI sedikit terkesan. Masih, setelah lima tahun berlalu di posisi teratas dalam daftar, Bangladesh telah menandatangani rapat United Nations melawan korupsi dan sekarang turun ke no. 8.

9.Uzbekistan

Yang paling korup dari lima negara bekas Republi Soviet dalam daftar, Ubzekistan terperosok ke dalam korupsi, huru-hara dan perselisihan sering terjadi akbiat ketidakterimaan dibawah apa yang Departemen Negarabagian AS katakan sebagau kebijakan otoriter Presiden Islam Karimov, seorang komunis yang membawa rezim lama, yang mana selama perlawanan penindasan kejam, mendorong korupsi yang menembus masyarakat, teramasuk cabang eksekutif. Penyuapan akan memenangkan apapun mulai dari izin institusi pendidikan terkemuka sampai perlakuan menyenangkan di kasus lalu-lintas dan perkara hukum.

10.Equatorial Guinea


Salah satu negara dengan kekuatan minyak terkecil, sekarang juga salah satu terkorup. Seperti yang lainnya, penyebabnya adalah perusahaan minyak besar yang beroperasi di sana, bagian dari Exxon Mobil, yang seperti main-main di sana, walaupun presiden koruptor Teodoro Obiang Nguema punya kekuatan. Sekarang, walalupun memungkinkan untuk memulai bisnis dalam dasar yang beralasan, terdapat satu peraturan yang mengatakan 30% dari biaya, termasuk keuntungan minyak pergi ke dompet Nguema. Sekarang, sistem korupsi menjadi lebih rasional dan teratur dari sebelumnya yang dimintai mendekati jumlah total.

Bagaimana dengan Indonesia ?

Pemerintahan yang dipimpin Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono haruskah berbangga atau tidak bila melihat hasil yang dikeluarkan Transparency Internasional Indonesia baru-baru ini. Berdasarkan prestasi indeks korupsi (IPK) yang dikeluarkan lembaga tersebut, Indonesia berada di peringkat 111 dunia dan peringkat 5 di kawasan Asia Tenggara dalam hal negara yang bersih dari korupsi.

Todung Mulya Lubis selaku Ketua Badan Transparency Internasional Indonesia menyatakan peringkat ini sebenarnya sudah membaik di banding tahun lalu dimana dalam pada 2008 negara ini menduduki posisi 126 di dunia. Namun, bukan berarti pemerintah dapat tersenyum karena penghitungan ini belum melihat faktor terbongkarnya kasus dugaan korupsi yang dilakukan oleh KPK dan Polri.

Adapun negara-negara kawasan asia tenggara yang memiliki IPK dibawah Indonesia adalah Vietnam, Filipina, Kamboja, Laos, dan Myanmar. Sementara, Singapura, Brunei Darussalam, Malaysia, dan Thailand menempati peringkat yang lebih baik daripada Indonesia.
Korupsi adalah musuh bersama masyarakat yang harus segera diberantas di negeri ini. Tidak ada kata-kata penawaran lagi. Mari jadikan Indonesia sebagai negara bebas dari segala bentuk kejahatan.

CPI 2009 Indonesia

Skor Indonesia dalam CPI 2009 adalah 2,8. Skor ini dapat dibaca bahwa Indonesia masih dipandang rawan korupsi oleh para pelaku bisnis maupun pengamat/analis negara. Skor Indonesia yang sangat rendah menunjukkan bahwa usaha pemberantasan korupsi masih jauh dari berhasil dan komitmen pemerintah terhadap terbentuknya tata kelola pemerintahan yang lebih baik harus dipertanyakan. Ini sangat memprihatinkan apalagi bila skor Indonesia dibandingkan dengan negara-negara tetangga seperti Singapura, Brunei Darussalam (5,5), Malaysia (4,5), dan Thailand (3,3).
Pada CPI 2008, Indonesia mendapat skor 2,6. Kenaikan sebesar 0,2 tersebut tidak perlu dilihat sebagai suatu prestasi yang harus dibangga-banggakan karena:
  • Skor 2,8 masih menempatkan Indonesia sebagai negara yang dipersepsikan korup
  • Perubahan skor 0,2 tidak terlalu signifikan
Namun di sisi lain, metode CPI menyatakan bahwa perubahan skor dapat terjadi apabila terjadi perbaikan atau perubahan yang dapat terobservasi dengan jelas. Menurut analisa dari Transparency InternationaI Indonesia hal ini dapat dikaitkan pada dua hal, yaitu prestasi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan reformasi Departemen Keuangan. Meskipun tidak berkorelasi langsung dengan meningkatnya skor CPI Indonesia, perubahan yang terjadi di dua institusi tersebut menurut TI-Indonesia cukup signifikan dan dapat diobservasi dengan jelas.

Usaha KPK dalam pemberantasan korupsi relatif baik dibanding dengan institusi penegak hukum lain di Indonesia. KPK cukup konsisten dalam kerjanya, dan karenanya kepercayaan masyarakat kepadanya semakin tinggi. Indikator yang bisa dilihat secara langsung terlihat dari besarnya dukungan masyarakat terhadap KPK dalam perkembangan terakhir konflik KPK dan Polri. Sementara itu, reformasi di Departemen Keuangan juga dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat dan pelaku bisnis, terutama di bidang pajak dan bea cukai.

Prestasi dua institusi tersebut, sayangnya belum diikuti dengan perubahan signifikan di institusi publik lain di negara ini. Perkembangan terakhir bahkan menunjukkan ada usaha sistematis melemahkan KPK yang dilakukan oleh oknum yang belum diketahui identitasnya. Sementara institusi kejaksaan dan kepolisian yang seharusnya menjadi garda depan penegakan hukum, semakin terpuruk akibat ulah oknum-oknum di dalamnya.

sumber : fenz-capri

Jumat, 01 Oktober 2010

Silaturahmi Nasional

Hari Kesaktian Pancasila yang jatuh hari ini, 1 Oktober 2010, menjadi 'sejarah' sendiri bagi anak-anak tujuh jenderal Pahlawan Revolusi, pemimpin Partai Komunis Indonesia (PKI), dan Presiden Soekarno. Yang menarik perhatian, hadir pula bersama mereka putra bungsu penguasa Orde Baru, Hutomo Mandala Putra, yang akrab dipanggil Tommy Soeharto. Mereka berkumpul di Gedung Nusantara III DPR.

Acara yang dinamai 'Silaturahmi Nasional' itu juga dihadiri Ketua MPR Taufiq Kiemas dan Ketua DPR Marzuki Alie. Sambutan dan testimoni disampaikan antara lain oleh putri Jenderal Anumerta Ahmad Yani, Amelia Yani; Christin Pandjaitan, putri Mayjen Anumerta DI Panjaitan; Sukmawati Soekarnoputri; dan Tommy Soeharto.

Kesaksian mereka juga didengar langsung oleh Ilham Aidit, putra D.N. Aidit--yang saat peristiwa 1965 meletus menjabat sebagai Ketua Central Committee PKI--dan Svetlana, anak Wakil Ketua CC PKI, Nyoto. Hadir pula anak mantan KSAU Omar Dhani, Feri Omar Nursaparyan. Omar Dhani juga dituding rezim Orde Baru terlibat pemberontakan PKI.

Dalam sambutannya, Amelia Yani menegaskan tidak akan pernah melupakan peristiwa penculikan dan pembunuhan sang ayah di tengah malam yang terjadi di depan matanya. Amelia mengaku mengalami trauma berkepanjangan.

Bayangan penculikan dan pembunuhan juga masih membekas di benak Christin Pandjaitan. Malam itu tembakan bertubi-tubi menghujam ke tubuh sang ayah. Christin masih mengingat jelas otak yang ke luar dari batok kepala ayahnya saat itu. Dan ingatan itu tak pernah bisa hilang.

Makanya ia tidak pernah mau menonton film G-30S/PKI. Film itu wajib tonton di era Orde Baru dan nyaris setiap tahun diputar di televisi untuk memperingati Hari Kesaktian Pancasila.

Meski kejadian 45 tahun itu masih membekas, baik Amelia maupun Christin mengaku sudah tidak memiliki dendam lagi. Mereka tidak ingin kesalahan orangtua diturunkan kepada anak-cucu.

Amelia bahkan menuturkan dia mengerti betul apa yang dirasakan anak-anak pemberontak yang dikucilkan selama berpuluh-puluh tahun. Karena itu dendam telah dikuburnya dalam-dalam.

Sementara itu, putri presiden pertama RI, Sukmawati Soekarnoputri, menuturkan masa-masa kelam yang dialaminya setelah peristiwa 1965. "Pembunuhan jenderal-jenderal hebat Soekarno, kemudian demisionernya Kabinet Dwikora. Penahanan menteri-menteri tanpa pengadilan," kata dia.
Menurutnya, tindakan tersebut adalah reaksi dari pihak-pihak yang tidak menyukai Bung Karno. "Saya bersyukur bisa hadir di sini. Untuk ke depan mari kita optimistis, walau penuh kerusuhan dan kekacauan," kata Sukmawati.

Tommy Soeharto

Setelah Sukmawati, giliran putra penguasa Orde Baru Soeharto. Dalam sambutannya, Tommy Soeharto meminta semua yang hadir merenungkan apa yang selama ini terjadi di Indonesia.

"Saya tidak bisa menyampaikan unek-unek, atau pun kesan-kesan seperti yang tadi disampaikan. Karena saya sendiri waktu itu masih tidak mengetahui keadaan saya sendiri (ketika itu Tommy baru berumur 3 tahun lebih, red)," katanya.

Tommy melihat Silaturahmi Nasional sebagai forum yang tepat untuk menengok kembali sejarah bangsa di mana akibat akhirnya harus ditanggung anak-cucu. "Saat G-30S/PKI andaikata terbalik kejadiannya, di mana Politbiro yang berkuasa, mungkin kamilah yang merasakan sengsara saat itu," kata Tommy.

Tetapi, dia melanjutkan, Tuhan rupanya berhendak lain. Karena itu, Tommy berharap agar kejadian di masa lalu dijadikan pelajaran berharga ke depan supaya tidak terulang di kemudian hari.
"Kita tidak bisa mengubah sejarah, tapi kita bisa mengubah masa depan bangsa kita sendiri," kata Tommy. "Atas nama pribadi saya mengucapkan maaf lahir batin. Semoga Tuhan yang Maha Esa memberikan ridho-Nya bagi kita semua."

vivanews

Senin, 23 Agustus 2010

Enough is Enough For Malaysia!

"Selama ini mayoritas penduduk Malaysia berasal dari etnis keturunan China. Namun untuk kepentingan politik, data yang diumumkan ke dunia luar bahwa yang menjadi mayoritas penduduk di Malaysia adalah etnis Melayu".

Nah, untuk mengisi ketidak seimbangan itu, Malaysia sangat memerlukan kedatangan TKI dalam jumlah yang cukup massif. Agar suplai bantuan Indonesia itu tidak mencolok, Malaysia meminta agar menggunakan jalur wilayah Timur seperti Tarakan atau perbatasan di daerah Kalimantan. Hingga lima tahun lalu, jumlah TKI di Malaysia tercatat sekitar 1,5 juta orang. Dari jumlah itu, Malaysia mencatat separuh dari mereka merupakan pendatang haram. Tren yang terjadi belakangan ini cukup jelas. Para pendatang haram ini akan diusir oleh Malaysia, manakala Indonesia sedang sibuk mengurusi berbagai persoalan dalam negeri. Kebetulan cukup banyak soal yang diurusi oleh pemerintah RI.

Di saat-saat seperti itulah Malaysia mengangkat isu pendatang haram. Sebagai contoh ketika pemerintah Indonesia harus fokus pada persoalan pelik di dalam negeri, di saat itulah Malaysia mengeluarkan isu pendatang haram.

Minggu ini, ketika Indonesia sibuk mau menyerang Malaysia karena insiden perbatasan, Kualalumpur kemudian mengumumkan bahwa "Ratusan WNI terancam Pidana Mati di Malaysia.Peristiwa-peristiwa lainnya yang dijadikan momentum pengusiran pendatang haram asal Indonesia misalnya setelah terjadi kerusuhan rasial 1998 dan menjelang Pemilu Presiden 2004.

Padahal yang namanya tenaga kerja di Malaysia, sebetulnya tidak lagi semuanya berasal dari Indonesia. Juga ada warga yang berasal dari Srilanka, India, Birma dan lain-lain. Itu sebabnya kebijaksanaan Malaysia dalam pengusiran TKI patut dilihat sebagai bagian dari skenario untuk mengerdilkan Indonesia. Paling tidak kebijakan tersebut mencerminkan Malaysia tidak punya kepedulian dan kepekaan terhadap Indonesia sebagai satu bangsa dari rumpun yang sama.

Catatan hitam berikutnya: Patok Perbatasan! Klaim Malaysia atas kepemilikan Pulau Sipadan dan Ligitan bisa saja membuat heboh. Tetapi itu terjadi setelah sebelumnya Malaysia melalukan uji coba. Yang menjadi lahan percobaan adalah wilayah perbatasan sepanjang bagian Utara, Kalimantan. Laporan dari Pemda setempat menyatakan patok-patok perbatasan di Kalimantan sudah bergeser jauh ke dalam wilayah Indonesia.

Dengan kata lain, Malaysia telah mencaplok lahan daratan yang cukup luas dari Indonesia. Hingga sekarang patok itu belum semuanya dikembalikan. Entah karena sadar bahwa Indonesia tidak perduli atau dianggap tidak punya kemampuan militer, maka pencaplokan dilanjutkan di tempat lain. Kali ini dipilih dua pulau di bagian Timur Kalimantan, yaknsi Sipadan dan Ligitan.

Jika benar Malaysia menganggap Indonesia sebagai saudara serumpunnya, klaim kepemilikan Sipadan dan Ligitan itu, pasti akan dilakukan dengan cara persaudaraan. Bukan dengan menggunakan kekuatan militer. Penyelesaian sengketa atas kepemilikian itu juga tidak akan sampai ke sidang Mahkamah Internasional. Namun dua opsi inilah yang dipilih Malaysia. Kualalumpur dengan halusnya menolak melanjutkan perundingan bilateral.

Artinya, Malaysia sebenarnya tidak punya niat berbicara dari hati ke hati dengan saudara serumpunnya.
Kasus lainnya Bintan! Oleh karena itu insiden perbatasan di Pulau Bintan baru-baru ini sudah sepatutnya menjadi awal kebangkitan Indonesia melawan Malaysia. Indonesia memiliki sejumlah alasan yang kuat untuk memusuhi Malaysia.

Masalah pelanggaran batas oleh Malaysia di perairan Riau Kepulauan, tidak perlu lagi dianggap hal yang bisa dirundingkan. Pemerintah dan rakyat Indonesia, seluruh kekuatan bangsa, wajib merespons sikap arogan Malaysia. Respons terukur perlu dilakukan. Yang harus dicegah adalah terjadi miskoordinasi di antara sesama petinggi Indonesia.

Menteri Kelautan dan Maritim Fadel Muhamad bicara keras tapi keesokan harinya Menlu Marty Natalegawa melakukan barter diplomasi dengan Malaysia. Sementara Presiden SBY tetap saja dengan gaya: menjaga citra alias jaim (jaga imaje).

Kalau di zaman Soekarno ada istilah Ganyang Malaysia, di era sekarang semboyan itu perlu dikobarkan kembali. Martabat bangsa Indonesia harus diangkat kembali. Menghadapi Malaysia, Indonesia memiliki alasan yang cukup banyak untuk mengatakan: cukup! Atau seperti ungkapan asing: enough is enough!

Latar Belakang Sejarah :

Konfrontasi Indonesia-Malaysia

Pada 1961, Kalimantan dibagi menjadi empat administrasi. Kalimantan, sebuah provinsi di Indonesia, terletak di selatan Kalimantan. Di utara adalah Kerajaan Brunei dan dua koloni Inggris; Sarawak dan Britania Borneo Utara, kemudian dinamakan Sabah. Sebagai bagian dari penarikannya dari koloninya di Asia Tenggara, Inggris mencoba menggabungkan koloninya di Kalimantan dengan Semenanjung Malaya untuk membentuk Malaysia. 

Rencana ini ditentang oleh Pemerintahan Indonesia; Presiden Soekarno berpendapat bahwa Malaysia hanya sebuah boneka Inggris, dan konsolidasi Malaysia hanya akan menambah kontrol Inggris di kawasan ini, sehingga mengancam kemerdekaan Indonesia. Filipina juga membuat klaim atas Sabah, dengan alasan daerah itu memiliki hubungan sejarah dengan Filipina melalui Kepulauan Sulu.

Di Brunei, Tentara Nasional Kalimantan Utara (TNKU) memberontak pada 8 Desember 1962. Mereka mencoba menangkap 

Sultan Brunei, ladang minyak dan sandera orang Eropa. Sultan lolos dan meminta pertolongan Inggris. Dia menerima pasukan Inggris dan Gurkha dari Singapura.

Pada 16 Desember, Komando Timur Jauh Inggris (British Far Eastern Command) mengklaim bahwa seluruh pusat pemberontakan utama telah diatasi, dan pada 17 April 1963, pemimpin pemberontakan ditangkap dan pemberontakan berakhir.

Filipina dan Indonesia resminya setuju untuk menerima pembentukan Malaysia apabila mayoritas di daerah yang ribut memilihnya dalam sebuah referendum yang diorganisasi oleh PBB. Tetapi, pada 16 September, sebelum hasil dari pemilihan dilaporkan. Malaysia melihat pembentukan federasi ini sebagai masalah dalam negeri, tanpa tempat untuk turut campur orang luar, tetapi pemimpin Indonesia melihat hal ini sebagai perjanjian yang dilanggar dan sebagai bukti imperialisme Inggris.
"Sejak demonstrasi anti-Indonesia di Kuala Lumpur, ketika para demonstran menyerbu gedung KBRI, merobek-robek foto Soekarno, membawa lambang negara Garuda Pancasila ke hadapan Tunku Abdul Rahman—Perdana Menteri Malaysia saat itu—dan memaksanya untuk menginjak Garuda, amarah Soekarno terhadap Malaysia pun meledak. "

Soekarno yang murka karena hal itu mengutuk tindakan Tunku yang menginjak-injak lambang negara Indonesia dan ingin melakukan balas dendam dengan melancarkan gerakan yang terkenal dengan GANYANG MALAYSIA! Soekarno menyatakan PERANG!

Pada 20 Januari 1963, Menteri Luar Negeri Indonesia Soebandrio mengumumkan bahwa Indonesia mengambil sikap bermusuhan terhadap Malaysia. Pada 12 April, sukarelawan Indonesia (sepertinya pasukan militer tidak resmi) mulai memasuki Sarawak dan Sabah untuk menyebar propaganda dan melaksanakan penyerangan dan sabotase.

Pada 27 Juli, Sukarno mengumumkan bahwa dia akan meng-"ganyang Malaysia". Pada 16 Agustus, pasukan dari Rejimen Askar Melayu DiRaja berhadapan dengan lima puluh gerilyawan Indonesia.

Meskipun Filipina tidak turut serta dalam perang, mereka memutuskan hubungan diplomatik dengan Malaysia.

Federasi Malaysia resmi dibentuk pada 16 September 1963. Brunei menolak bergabung dan Singapura keluar di kemudian hari.

Ketegangan berkembang di kedua belah pihak Selat Malaka. Dua hari kemudian para kerusuhan membakar kedutaan Britania di Jakarta. Beberapa ratus perusuh merebut kedutaan Singapura di Jakarta dan juga rumah diplomat Singapura. Di Malaysia, agen Indonesia ditangkap dan massa menyerang kedutaan Indonesia di Kuala Lumpur.

Di sepanjang perbatasan di Kalimantan, terjadi peperangan perbatasan; pasukan Indonesia dan pasukan tak resminya mencoba menduduki Sarawak dan Sabah, dengan tanpa hasil. Pada 1964 pasukan Indonesia mulai menyerang wilayah di Semenanjung Malaya. Di bulan Agustus, enam belas agen bersenjata Indonesia ditangkap di Johor. Aktivitas Angkatan 

Bersenjata Indonesia di perbatasan juga meningkat. Tentera Laut DiRaja Malaysia mengerahkan pasukannya untuk mempertahankan Malaysia. Tentera Malaysia hanya sedikit saja yang diturunkan dan harus bergantung pada pos perbatasan dan pengawasan unit komando. Misi utama mereka adalah untuk mencegah masuknya pasukan Indonesia ke Malaysia.

Sebagian besar pihak yang terlibat konflik senjata dengan Indonesia adalah Inggris dan Australia, terutama pasukan khusus mereka yaitu Special Air Service(SAS). Tercatat sekitar 2000 pasukan khusus Indonesia (Kopassus) tewas dan 200 pasukan khusus Inggris/Australia (SAS) juga tewas setelah bertempur dibelantara kalimantan (Majalah Angkasa Edisi 2006).

Pada 17 Agustus pasukan terjun payung mendarat di pantai barat daya Johor dan mencoba membentuk pasukan gerilya. Pada 2 September 1964 pasukan terjun payung didaratkan di Labis, Johor. Pada 29 Oktober, 52 tentara mendarat di Pontian di perbatasan Johor-Malaka dan ditangkap oleh pasukan Resimen Askar Melayu DiRaja dan Selandia Baru dan bakinya ditangkap oleh Pasukan Gerak Umum Kepolisian Kerajaan Malaysia di Batu 20, Muar, Johor.

Ketika PBB menerima Malaysia sebagai anggota tidak tetap. Sukarno menarik Indonesia dari PBB pada tanggal 20 Januari 1965 dan mencoba membentuk Konferensi Kekuatan Baru (Conference of New Emerging Forces, Conefo) sebagai alternatif.

Sebagai tandingan Olimpiade, Soekarno bahkan menyelenggarakan GANEFO (Games of the New Emerging Forces) yang diselenggarakan di Senayan, Jakarta pada 10-22 November 1963. Pesta olahraga ini diikuti oleh 2.250 atlet dari 48 negara di Asia, Afrika, Eropa dan Amerika Selatan, serta diliput sekitar 500 wartawan asing.

Pada Januari 1965, Australia setuju untuk mengirimkan pasukan ke Kalimantan setelah menerima banyak permintaan dari Malaysia.

Pasukan Australia menurunkan 3 Resimen Kerajaan Australia dan Resimen Australian Special Air Service. Ada sekitar empat belas ribu pasukan Inggris dan Persemakmuran di Australia pada saat itu. Secara resmi, pasukan Inggris dan Australia tidak dapat mengikuti penyerang melalu perbatasan Indonesia. Tetapi, unit seperti Special Air Service, baik Inggris maupun Australia, masuk secara rahasia (lihat Operasi Claret). Australia mengakui penerobosan ini pada 1996.

Pada pertengahan 1965, Indonesia mulai menggunakan pasukan resminya. Pada 28 Juni, mereka menyeberangi perbatasan masuk ke timur Pulau Sebatik dekat Tawau, Sabah dan berhadapan dengan Resimen Askar Melayu Di Raja dan Kepolisian North Borneo Armed Constabulary.

Forum Detik

Kamis, 05 Agustus 2010

Si Vis Pacem, Para Bellum!

Di salah satu media online Malaysia, The New Strait Times, Anifah Aman menyatakan kesabaran Malaysia nyaris habis melihat aksi demonstran Indonesia yang menginjak-injak bendera Malaysia. Apalagi, kala itu massa juga melempar kotoran manusia ke kantor yang berlokasi di Jalan HR Rasuna Said itu. (baca : Pernyataan Menlu Malaysia Sangat Provokatif)

Tapi apa tanggapan Presiden mengenai pernyataan dari Menteri Luar Negeri Malaysia Datuk Seri Anifah Amin:
Ada sekitar (2) juta saudara-saudara kita yang bekerja di Malaysia – di perusahaan, di pertanian, dan di berbagai lapangan pekerjaan. Ini adalah jumlah tenaga kerja Indonesia yang terbesar di luar negeri. Tentu saja keberadaan tenaga kerja Indonesia di Malaysia membawa keuntungan bersama, baik bagi Indonesia maupun Malaysia. Investasi Malaysia di Indonesia 5 tahun terakhir (2005-2009) adalah 285 proyek investasi, berjumlah US$ 1.2 miliar, dan investasi Indonesia di Malaysia berjumlah US$ 534 juta. Jumlah perdagangan kedua negara telah mencapai US$ 11,4 Miliar pada tahun 2009.

Hal ini menunjukkan bahwa hubungan ekonomi Indonesia – Malaysia sungguh kuat. Sementara itu, sekitar 13,000 pelajar dan mahasiswa Indonesia belajar di Malaysia, dan 6,000 mahasiswa Malaysia belajar di Indonesia. Ini merupakan asset bangsa yang harus terus kita bina bersama, dan juga modal kemitraan di masa depan. Wisatawan Malaysia yang berkunjung ke Indonesia adalah ketiga terbesar dengan jumlah 1,18 juta orang, dari total 6,3 juta wisatawan mancanegara. (baca : Pidato Presiden SBY Soal Malaysia)

Kalau boleh saya berpendapat sebetulnya bukan masalah suka dan tidak suka atas pidato Presiden. Tetapi saya melihatnya disini sebagai langkah strategi yang tidak diperuntukan untuk menghindari perang. "Tinggal menunggu siapa yang ingin terlebih dahulu memulai!!!"

Kalau memang benar pernyataan Pemerintah Malaysia itu menyatakan telah hilang kesabarannya kepada bangsa Indonesia. Kenapa tidak ditindaklanjuti saja dengan tindakan yang semestinya diinginkan oleh pihak Kementerian Di Raja Malaysia.

Kita menunggu dengan membeli pesawat tempur Sukhoi dari Rusia. Kita menunggu dengan kekuatan Hankamrata (Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta).

Sekilas Catatan Sejarah Tentang Semangat Wajib Militer :

Saat beban hidup makin berat menimpa Hitler, Perang Dunia I pun pecah. Hitler yang sebelumnya menolak masuk wajib militer Austria, justru antusias mendaftar ke dalam dinas kemiliteran. Dia yang saat itu lari ke Munich, Jerman untuk menghindari wajib militer Austria bahkan menulis petisi kepada Raja Ludwig III Bavaria untuk diperkenankan masuk ke Ketentaraan Bavaria.

Bukan tidak mungkin 2 juta TKI yang ada di Malaysia nantinya di kerahkan untuk wajib militer. Karena telah di atur dalam UUD 1945, Pasal 30 ayat 2, bahwa kewajiban bagi setiap warga negara untuk membela Negara.

irfblog. Diberdayakan oleh Blogger.