Popular Posts

irfblogBacklink






Rating for erosisland.blogspot.com

My Ping in TotalPing.com

Selasa, 08 Januari 2013

Gagal Paham Tentang Opini Publik : NARKOBA dan KORUPSI?

Oleh Irwan Firdaus

Narkoba dan Korupsi?

Semakin jelas kemana arah -nya media dan televisi-televisi kini bermuara. Kalau figur-figur yang dimunculkan hanya yang "bermasalah". Atau kalau boleh curiga : Apa memang di sengaja?

Sengaja supaya bisa muncul dua hal yang membuat demokrasi di Indonesia menjadi oligopolistik
  • Pertama adalah dari sisi sulitnya pemain baru untuk masuk.
  • Kedua adalah interaksi pemain-pemain lama dalam sistem.
Sistem yang hebat telah di bangun sedemikian sistematisnya (baca : tenung) untuk mematikan peluang para kandidat baru yang potensial. Suara tukang becak yang dibayar 10 ribu rupiah sama dengan suara seorang profesor.

Sudah menjadi rahasia umum kalau ketentuan mengenai presidential threshold, misalnya, dalam UU disebutkan, syarat pengajuan calon presiden oleh partai atau gabungan partai harus memperoleh 20 persen kursi di DPR atau 25 persen suara secara nasional. Dan akan sulit "sesosok figur baru" untuk bertempat karena tak dapat lepas dari hambatan sistematis yang termaktub dalam UU No 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pil-Pres).

Menjamurnya narkoba dan korupsi tentu tidak lepas dari sistem pemilihan umum yang terdesentralisasi ke setiap pelosok daerah. Akibatnya, setiap aktor yang terlibat dalam sistem seperti ini 'dipaksa' untuk menghibur para stakeholders-nya. Tentu saja setiap pemenang pemilu model demikian akan terlibat koalisi kepentingan yang sarat akan muatan korupsi dan nepotisme.

(Selamat Hari Anti Korupsi Sedunia, Condet 09 Desember 2012)

0 komentar

irfblog. Diberdayakan oleh Blogger.