Kelelawar
silau oleh sinar lampu lintas
aku menunduk memandang sepatuku
aku gentayangan bagai kelelawar
tidak gembira, tidak sedih
terapung dalam waktu
Ma, aku melihatmu di setiap ujung jalan
sungguh tidak menyangka
begitu penuh kamu mengisi buku
alamat batinku
"hmmm...!!!"
apakah aku harus menelepon teman?
apakah aku akan makan udang gapit di restoran?
aku sebel terhadap cendekiawan
yang menolak menjadi saksi
masalah sosial dipoles gincu menjadi
metafisika
sikap jiwa dianggap maya dibanding
mobil berlapis baja
hanya kamu yang enak di ajak bicara
kakiku melangkah melewati
sampah-sampah
"hmmm...!!!"
Aku akan menulis sajak-sajak lagi
rasa berdaya tidak bisa mati begitu saja
kesini Ma, masuklah kedalam saku bajuku
daya hidup menjadi kamu, menjadi harapan
silau oleh sinar lampu lintas
aku menunduk memandang sepatuku
aku gentayangan bagai kelelawar
tidak gembira, tidak sedih
terapung dalam waktu
Ma, aku melihatmu di setiap ujung jalan
sungguh tidak menyangka
begitu penuh kamu mengisi buku
alamat batinku
"hmmm...!!!"
apakah aku harus menelepon teman?
apakah aku akan makan udang gapit di restoran?
aku sebel terhadap cendekiawan
yang menolak menjadi saksi
masalah sosial dipoles gincu menjadi
metafisika
sikap jiwa dianggap maya dibanding
mobil berlapis baja
hanya kamu yang enak di ajak bicara
kakiku melangkah melewati
sampah-sampah
"hmmm...!!!"
Aku akan menulis sajak-sajak lagi
rasa berdaya tidak bisa mati begitu saja
kesini Ma, masuklah kedalam saku bajuku
daya hidup menjadi kamu, menjadi harapan
0 komentar
Posting Komentar