Taklim I
Filsafat Yunani, terbagi menjadi dua mazhab besar pemikiran. Socratesisme dan Sophisisme. Ajaran Socrates cenderung meneguhkan absolutisme, sementara ajaran Sophisisme cenderung kepada pemikiran nihilisme.
Pertama-tama, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Poerwadarminta) Yang Disempurnakan, pemberian imbuhan isme artinya menunjukkan suatu paham. Paham = Filosofi. Di sini ada dua paham yaitu Nihilisme dan Absolutisme.
Nihilisme adalah sebuah pandangan filosofi yang sering dihubungkan dengan Friedrich Nietzsche. Nihilisme mengatakan bahwa dunia ini, terutama keberadaan manusia di dunia, tidak memiliki suatu tujuan. Nihilisme biasanya memiliki beberapa atau semua pandangan ini : tidak ada bukti yang mendukung keberadaan pencipta, moral sejati tidak diketahui, dan etika sekuler adalah tidak mungkin. Karena itu, kehidupan tidak memiliki arti, dan tidak ada tindakan yang lebih baik daripada yang lain.
Paham ini Blunder. Karena penganut paham ini adalah seorang Ateis (menurut info). Kalau misalnya dia bilang manusia itu tidak punya tujuan, terus kenapa dia masih hidup? Sejak dia sadar kalau dia tidak punya tujuan (orang yang tidak punya tujuan ya, sudah diam saja; jangan jadi filsuf segala) dia menjadi seorang filsuf itu kan sama dengan tujuan hidupnya itu.
Intelektualisme dalam filosofi itu = Rasionalisme. Rasionalisme atau gerakan rasionalis adalah doktrin filsafat yang menyatakan bahwa kebenaran haruslah ditentukan melalui pembuktian, logika, dan analisis yang berdasar kepada fakta, daripada melalui iman, dogma, atau ajaran agama.
Paham ini juga sama, Blunder, karena tidak setiap kebenaran itu bisa dibuktikan. Manusia jangan sok jago.. Mau ngebuktiin segalaa sesuatunya seolah2 dia tahu segalanya daripada Dzat yang Maha Tahu..nggak akan mampu sampai kapan pun.
0 komentar
Posting Komentar